Bincangblog.com – Dalam dunia perbloggingan, Redemption Period adalah sebuah sebuah masa untuk memahami siklus dari sebuah domain.
Redemption Period, atau Periode Penebusan, adalah suatu masa yang ditentukan dimana pemilik domain diberikan kesempatan terakhir untuk memperbarui atau memperpanjang nama domain mereka setelah melewati tanggal kadaluwarsa.
Biasanya, Redemption Period berlangsung selama 30 hari dan dimulai setelah masa “grace period” atau periode kelonggaran habis, dimana pemilik domain masih bisa memperbaharui domain dengan biaya standar.
Jika pemilik domain tidak memperpanjang domain selama Redemption Period, domain tersebut akan memasuki fase ‘Pending Delete’ dan akhirnya menjadi tersedia untuk dibeli oleh publik.
Bagi pemilik website, memahami siklus Redemption Period pada sebuah domain sangat penting agar bisa memanage dan memperpanjang domain mereka tepat waktu.
Hal ini juga bisa mencegah kerugian seperti downtime, serta menghindari potensi biaya tambahan yang mungkin diperlukan untuk memperpanjang atau memulihkan domain selama periode Redemption.
Apa itu Redemption Period Domain?
Redemption Period adalah Periode Penebusan, di mana pemilik nama domain masih diberi kesempatan untuk memperpanjang domainnya setelah masa aktifnya kadaluwarsa.
Namun, biaya penebusan yang dikenakan selama Redemption Period ini tidak sama dengan biaya perpanjangan normal. Biayanya bisa mencapai 10 kali lipat dari biaya normal perpanjangan.
Misal, domain kalian harganya adalah Rp 100.000. Berarti jika domain tersebut masuk dalam periode Redemption Period, maka kalian harus membayar biaya sebesar Rp 1.000.000.
Periode penebusan ini diberlakukan sesuai dengan ketentuan pengelolaan nama domain yang berlaku secara internasional.
Alasan Domain masuk dalam Siklus Redemption Period
Domain bisa masuk ke Redemption Period karena merupakan bagian dari siklus hidup sebuah domain jika pemilik domain gagal memperpanjang domain sebelum tanggal kadaluwarsa.
Pada tahap ini, pemilik domain masih memiliki kesempatan terakhir untuk memulihkan atau memperbarui nama domain mereka sebelum domain tersebut dihapus dan kembali tersedia untuk pendaftaran publik.
Berikut adalah alasan mengapa domain masuk ke Redemption Period:
1. Terlambat Memperpanjang
Ketika pemilik domain tidak memperpanjang nama domain sebelum tanggal kadaluwarsa, domain akan masuk ke periode rangkap.
Jika dalam periode rangkap pemilik tak memperpanjang domain, barulah tahap Redemption Period akan dimulai.
2. Pencegahan Cybersquatting
Redemption Period memberikan pemilik domain kesempatan terakhir untuk kembali mengambil domain mereka sebelum domain kembali tersedia untuk pendaftaran umum.
Hal ini dapat mencegah domain yang tak sengaja kadaluarsa jatuh ke tangan cybersquatters, yang mungkin menggunakan domain tersebut untuk tujuan merugikan atau mencoba menjual kembali kepada pemilik aslinya dengan harga lebih tinggi.
Dengan demikian, Redemption Period merupakan bagian penting dari siklus hidup domain yang diterapkan guna memberikan jaminan lebih kepada pemilik domain untuk memulihkan domain yang tak sengaja kadaluarsa dan menghindari penyalahgunaan nama domain tersebut.
Berapa Lama Durasi Siklus Waktu Redemption Period?
Durasi siklus waktu dari Redemption Period umumnya adalah 30 hari. Namun, waktu ini bisa berbeda-beda tergantung pada kebijakan registrar tertentu.
Selama jangka waktu ini, pemilik domain asli masih memiliki kesempatan untuk memperpanjang domain mereka, meskipun mungkin dikenakan biaya tambahan.
Setelah periode ini berakhir, domain akan memasuki status ‘Pending Delete’. Pada tahap ini, domain tidak dapat dipulihkan dan akan dihapus dari sistem dalam 5 hari.
Setelah 5 hari, nama domain tersebut akan menjadi tersedia untuk pendaftaran publik.
Kesimpulan
Dari pembahasan diatas, bisa kita simpulkan bahwa Redemption Period atau Periode Penebusan adalah bagian penting dari siklus sebuah domain.
Masa periode ini berlangsung kurang lebih 30 hari dihitung sejak tanggal kadaluarsa domain, dan merupakan periode terakhir bagi pemilik domain untuk memulihkan atau memperbarui nama domain mereka sebelum domain tersebut dihapus dan kembali tersedia untuk didaftarkan kembali oleh orang lain.
Biaya yang dikenakan selama Redemption Period umumnya lebih tinggi daripada biaya perpanjangan normal.
Dengan adanya Redemption Period ini, pemilik domain dapat menjamin bahwa mereka selalu memperbarui nama domain tepat waktu, atau setidaknya mengetahui potensi biaya dan risiko yang mereka hadapi jika mereka tidak melakukannya.
Sehingga, pemilik domain dapat menjaga kesinambungan layanan online dan menjaga reputasi website kalian.
Leave a Reply